Ini Puisi Alam, Matahari Kehidupan, bias sinar yang terlepas, tak terbatas tak terhenti. Matahari..kembalilah esok nanti, hangatkan dunia, cairkan kebekuan, bawa terangmu diseluruh nafas kehidupan, agar bumiku tak menangis lagi.
Bias sinar yang terlepas, tak terbatas tak terhenti
Terangnya mengisi ruang yang vacum
Mengganti gelap warnanya malam,
Menjadi siang yang terang tak menjadi kabur
Bias sinar yang terlepas
Bukan hanya dari pijar panasnya Helium
Tuk berganti menjadi warna indah
Ketika menembus Ozone selimut bumi
Tak terdampar tak pernah salah
Tak bergerak tanpa perintah
Memberi terang warna dan energi
Menjadi gantinya masa, saat hari berganti hari
Gulirnya engkau membawa waktu
Tinggalkan engkau masa demi masa
Jauhnya engkau tinggalkan masa-masa dahulu
Terhentilah engkau dalamnya kalamnya bila sudah berkehendak
Karya: Joko Jabrik
Deskripsi
Kalam TUHAN-lah yang tlah membuat Matahari bergerak dan berpijar sebagai sumber kehidupan dunia.
BUMIKU MALANG !
Bumi..
Engkau diinjak
Ditanam..
Namun juga menelan
Bumi..
Engkau berputar
Ber-sinergi
Namun juga berbadai
Bumi..
Di utara engkau jadi hari
Bumi..
Diedar engkau jadi tahun
Bumi..
Marahkah engkau di negeriku ini?
Engkau muntah, engkau sapu
Engkau getar, engkau telan
Bumi
Pijakan siapa yang engkau enggani
Yang tiada santun dan ramahkah?
Atau ketamakan yang luar biasa nan serakah
Bumi..
Diri ini juga bagianmu
Tak pantas mengelak
Juga mereka
Bumi..
Jauh dalam perutmu
Batu, air dan panas magma
Engkau stabilkan dengan apa yang ada diatasnya
Bumi..
Kenapa engkau memilih di negri ini
Tegur sapa wujud petaka
Inikah perintah dan murka dari-NYA
Karya: Joko Jabrik
MASA
Masa..!
Bagian kumpulan waktu
Tak sesederhana itu
Setip saat
Sebenarnya khidmat
Timbulkan takjub
Ada terdapat dalam kitab
Gulirnya..
Dari nol detik
Hingga jauh di sebut masa
Dalam bersama
Tumbuh hidup mati ber'awang
Gelap terang
Muda dan menjadi tua dalam ucapan kita
Tak sederhana hanya sebutan masa
Terhubung
Terhubung dengan satu kehendak
Menggulir, ber-revolusi
Rotasi..
Tak sekedar bumi, bulan dan matahari
Mungkin
Terjadi milyaran kumpulan Bima-sakti
Menggulung menjadi
Sebuah kata
Masa...!
Kita tahu
Hanya sebatas itu
Sedikit-lebih
Banyak-kurang
Hingga..
Kita terbawa masa
Nan bersama
Ditandai fajar
Dan condongnya Matahari
Hingga..
Terdapat dalam kitab
Sumpah..
Demi masa
Yang tak berasa
Melewati..
Melintasi..
Dari bayi, menjadi muda
Dan tua, akhir...mati
Menjauh
Jadi sejarah
Hingga hilang
Dari ingatan kepala
Juga tulis dan prasasti
Ditelan hebatnya masa
Yang sebenarnya
Tak se-sederhana itu saja
Karya: Joko Jabrik
Deskripsi:
Penulis mencoba menggambarkan tentang apa yang ia rasakan, dalam suatu rentetan hebatnya suatu masa/waktu yang melewati kita, antara alam semesta, manusia dan TUHAN sang pencipta. Terima-kasih untuk sahabat semua yang telah berkenan membaca tulisan ini.
GAJAH MUNGKUR WONOGIRI
Inilah pagiku
Diatas tumpukan batu
Dan timbunan tanah liat
Aku berpijak
Inilah negeri kecilku
Diantara bukit, disisi gunung
Hijau tak layu
Kala air turun tercurah
Pijakanku diatas batas
Muara dari puluhan aliran anak sungai
Menyatu..
Tampak didepanku
Inilah pagi ceriaku
Menunggu hilangnya embun
Tersibak angin dan lalu lalang,
Dalam kerumun banyaknya orang
Pagiku..
Embunku..
Di bendungan,
Kota kecilku
Engkau muara nan juga jadi hulu
Mengaliri kota-kota disekitarmu
Dari Bersinar, Makmur hingga Berseri
Berujung jauh, diutara jawa
Ini pagiku..
Kutitipkan kutipan pesan
Dalam puisi telanjangku
Sejuk nan indahnya di bendungan kota
WONOGIRI
Karya: Joko Jabrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar