Jumat, 08 Maret 2013

Penyebab Gejala dan Pengobatan ISPA

Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut(ISPA) merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut yang melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga alveoli. Disebut juga URI, singkatan dari under respiratory infection. Kita akan membahas pengertian infeksi, klasifikasi, penyebab, gejala dan cara pengobatan ISPA.


Pengertian tentang ISPA terdiri tiga bagian yaitu:


1. Pengertian infeksi

Infeksi adalah invasi atau serangan terhadap tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.

2. Pengertian saluran pernafasan

Pengertian saluran pernafasan adalah organ tubuh yang mempunyai fungsi menyalurkan udara atmosfer/alam masuk ke paru-paru dan sebaliknya (mengeluarkan udara dari paru-paru ke luar). Organ Saluran pernafasan dimulai dari hidung, rongga telinga tengah, laring, trakea, bronkus, alveoli, serta termasuk pleura.

3. Pengertian infeksi akut

Infeksi akut memiliki pengertian yaitu Infeksi yang mengacu kepada waktu yang berlangsung hingga 14 hari. Batas 14 hari adalah batas yang diambil untuk menunjukkan proses akut (dalam beberapa kasus ISPA dapat berlangsung lebih dari 14 hari).


Klasifikasi ISPA

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ISPA dibedakan menjadi dua golongan:

1. Golongan umur dibawah 2 bulan

Golongan umur dibawah 2 bulan terbagi menjadi dua klasifikasi:

• Pneumonia

Pneumonia terjadi jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah dan frekuensi napas cepat ( 60 kali permenit atau lebih ).

• Bukan pneumonia

Tergolong bukan pneumonia jika tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah serta tidak ditemukan frekuensi pernafasan cepat (kurang dari 60 kali permenit ) dan hanya ditemukan penyakit batuk pilek biasa,


2. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

Terdiri dari tiga klasifikasi yaitu :

• Pneumonia

Tergolong pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan kondisi nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih yang terjadi pada anak usia 2 – 12 bulan dan frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih untuk anak usia 1 – 5 tahun.

• Pneumonia berat:

Tergolong Pneumonia berat jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan sesak nafas dan saat inspirasi terjadi tarikan dinding dada bagian bawah. Pemeriksaan ini dilakukan pada kondisi anak dalam keadaan tenang, dan tidak rewel.

• Bukan pneumonia

Tergolong bukan pneumonia jika tidak terjadi napas cepat, tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah, anak hanya mengalami batuk pilek biasa.



Penyebab ISPA

Pada penyakit saluran napas bagian atas sebagian besar disebabkan oleh virus dan secara umum tidak diperlukan terapi antibiotik. Untuk kasus balita, saat ini masih jarang ditemukan faringitis oleh kuman streptococcus, namun jika memang ditemukan infeksi kuman streptococcus harus diobati dengan antibiotik penisilin, misalnya terjadi radang telinga akut.

Gejala klinis penyakit ISPA

• Sistem respiratorik:
Nafas cepat, napas tak teratur, retraksi dinding dada, napas cuping hidung, sianosis, suara napas lemah, wheezing.

• Sistem cardial:
Takikardi, bradikardi, hipertensi, hipotensi dan cardiac arrest.

• Sistem cerebral:
Sakit kepala, papil edema, gelisah, bingung, kejang, koma.

• Sistem integumen:
Keluar keringat banyak.



Tanda-tanda laboratoris penyakit ISPA

• hipoxemia
• Asidosis metabolik atau asidosis respiratorik
• Hiperkapnia

Penularan ISPA

Proses penularan ISPA terjadi akibat droplet infection (infeksi titik ludah) saat penderita bersin, batuk, udara yang mengandung kuman dan terhirup oleh orang sehat. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan melalui saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.


Penanganan/penatalaksanaan penyakit ISPA

- Pada kasus ISPA yang ringan seperti batuk pilek biasa, penanganan tidak memerlukan antibiotik dan akan sembuh oleh daya tahan tubuh yang baik.

Pada anak-anak perlu diwaspadai adalah pneumonia, diperlukan pengobatan antibiotik karena dapat mengancam lebih serius. Pemberian antibiotik juga harus benar dan tepat dosis agar tidak terjadi resistensi kuman terhadap beberapa golongan antibiotik yang masuk. Demikian juga untuk pemilihan obat batuk, harus disesuaikan dengan jenis batuk yang diderita apakah batuk kering atau batuk berdahak.


Upaya pencegahan penyakit ISPA yang dapat dilakukan:

• Selalu menjaga daya tahan tubuh, konsumsi makanan bergizi.

• Lakukan imunisasi pada bayi / anak.

• Tetap menjaga kebersihan (tubuh dan lingkungan tempat tinggal)

• Hindari berhubungan dengan penderita ISPA (misal gunakan masker).


Perawatan / pengobatan ISPA

• Banyak istirahat.

• Makan makanan bergizi untuk memperbaiki daya tahan tubuh.

• Jika terjadi demam, berikan kompres hangat dan banyak minum. Untuk bayi tetap diberikan ASI, pilih pakaian yang longgar / tipis, dan jika perlu diberikan parasetamol untuk bayi.

• Untuk bayi, bila hidung tersumbat (pilek) bersihkan lubang hidung dari lendir.

• Untuk disertai batuk, berikan obat batuk yang aman ramuan tradisional misalnya perasan jeruk nipis di tambahkan 2 sendok makan madu. Bisa juga dengan belimbing wuluh dihaluskan, lalu tambahkan air masak dan sedikit garam, saring airnya, diminum 2 kali sehari. Demikian sedikit ulasan mengenai '' Penyebab Gejala dan Pengobatan ISPA '' semoga memberi manfaat.