Selasa, 20 Maret 2012

Puisi Galau, Kenapa Mesti Galau!


Puisi Galau itu hanya suatu ekspresi jiwa...! yang lagi pingin ngeluarin uneg-uneg dengan cara yang positif...pastinya. Puisi Galau bukan orang cengeng, meratap dan menangis, tapi ini menjadi guru sejati, mengambil makna dari apa yang tlah terjadi. Keluarin aja, semua isi hati.....disini.




Indah Terkenang


Jangan berangan
Hentikan waktu
Jangan berkhayal
Ke masa lalu

Tak kan kembali
Detik yang terlewati
Tenggelamnya waktu
Kini tlah berlalu

Mungkin semua
Masih tersimpan
Rapat..di ruang jiwa
Menjadi catatan sejarah

Indah terkenang
Saat sadar mata terpejam
Menarik sembilu dalam hela nafas
Sesakkan dada karna kelam dikala itu


Karya: Adhi Jaka Wahana






Gambar Semumu


Kian samar gambar semumu
Kian pudar keceriaanmu
Atau hanya tipuan pandangan mataku
Yang terselimuti kekalutan dalam pikirku

Bukan hanya dihari ini
Bagaimana nanti, bila engkau pergi
Bukan rasa takut akan kehilanganmu
Hanya sanggupkah aku tuk menjaga dirmu
Dalam wujud gambar semu-mu itu

Bias gambar dari matamu
Balikkan cahaya bagai prisma
Selalu engkau seperti mengikutiku
Aku berlalu, seperti berada dibalik pundakku

Enggan kaki untuk melangkah
Tinggalkan engkau dalam bingkai yang tela-ah
Kini memang takkan kutemui keceriaan sebuah wajah
Saat bersama dalam waktu yang singgah

Kini aku duduk termenung dan termangu
Membawa khayal yang gulirnya melebihi cepatnya waktu
Bangunlah..bangun aku dari khayalku
Tuk lanjutkan hidup dan menjaga gambar semu-mu itu


Karya: Adhi Jaka Wahana

Kata-kata Penulis
Penulis pingin berbagi buat temen-temen yang lagi galau, tentang apa yang tertulis di puisi '' Gambar Semumu '' diatas. Ini cerita tentang seseorang yang tlah ditinggal kekasih hatinya dan hanya termangu menatapi foto kekasih yang sangat berarti dalam hidupnya.







Bukan Anak Haram


Lahirlah engkau dari sebuah kehendak
Atau engkau tak mau, namun tak dapat mengelak
Mungkin dari hina suatu paksa
Atau liputan berkah dari cinta kasih nan bahagia

Tiada yang lebih baik dari semua itu
Renung dan sadarkanlah diri tuk nanti kembali
Tak ada tiupan ruh yang tak suci
Meski dari hina atau suatu paksa

Hentak detak dari jantungmu
Biarkan melaju bersama asa-asamu
Lanjutkan hidup yang bukan hanya sekedar hidup
Jangan patah arang dan jadi meredup

Bukan orang lain yang kan membawamu
Tapak dan langkah ada pada dirimu
Bawalah kembali jiwa besar nan suci
Seperti lahirnya kau dari titipan ruh suci dari Illahi

Karya: Adhi Jaka Wahana
Kata-kata Penulis
Penulis berpendapat, tak ada anak haram di dunia ini, bukan kehendak anak tuk dilahirkan demikian, namun tanggung jawab orang tua menjadi sangat penting untuk membuat anak menjadi orang besar kelak nanti.






Gadis Kecilku


Gadis kecilku
Kenapa dengan dirimu
Dimasa indah mekar bunga
Engkau tak beraura

Gadis kecilku
Tangan didagu sedih tampak hatimu
Bagai langgar tak berlampu
Tak bercahaya tak ada penghuninya

Semasamu usia belas
Sebatang cinta harusnya tunas
Tak hanya seujung kuku
Mesti kan tumbuh menunggu waktu

Gadis kecilku
Bila kau terluka karena sayat
Sembuhkanlah dengan hatimu
Bila kau memendam hasrat
Sabarkanlah tuk kan menunggu

Pendam hati karena asmara
Pendam angan sebuah cita
Saat mata merekam nyata
Tegar, tegak pastikan langkah

Gadis kecilku
Tunjukkan kau wangi dalam dirimu
Pandang jauh mata ke depan
Sakit dan kelam
Anggaplah...hanya sebuah pesan



Karya: Adhi Jaka Wahana

Puisi galau berikutnya



Tidak ada komentar: