Senin, 17 Desember 2012

Memahami dan Mengatasi Gangguan ISPA

Mengatasi Gangguan ISPA

Hal yang bisa kita lakukan untuk pengobatan dan perawatan ISPA yang tengah terjadi. Jika terkena ISPA, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah banyak istirahat. Dalam masa pengobatan dan perawatan juga memerlukan asupan makanan bergizi yang baik. ISPA singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau dalam bahasa Inggris disebut URI (Under Respiratory Infection). ISPA merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut yang melibatkan organ saluran pernapasan antarai lain hidung, sinus, laring hingga alveoli. Bagaimana sebenarnya ISPA terjadi ? Berikut ulasannya memahami dan mengatasi Gangguan ISPA.


Pengertian ISPA

Terbagi atas beberapa bagian:

Infeksi:
merupakan invasi patogen atau mikroorganisme ke tubuh yang mampu menyebabkan terjadinya sakit.

Saluran pernafasan
Merupakan organ tubuh yang berfungsi menyalurkan udara masuk melalui hidung, rongga telinga tengah,  laring, trakea, bronkus, alveoli, pleura menuju ke paru-paru dan sebaliknya.

Infeksi akut
Kondisi akut adalah mengacu kepada waktu (secara definisi infeksi berlangsung hingga 14 hari). Angka 14 hari adalah merupakan acuan menunjukkan proses akut yang terjadi, meskipun tak selamanya kasus ISPA berlangsung dalam masa 14 hari kadang juga lebih. ISPA juga mencakup infeksi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.


Klasifikasi ISPA

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ISPA terdiri dua golongan:

1. Golongan umur dibawah usia 2 bulan.
2. Golongan umur antara2 bulan hingga 5 tahun.



Untuk golongan umur dibawah usia 2 bulan 

terbagi menjadi dua klasifikasi:

~ Pneumonia

Untuk kategori pneumonia definisinya adalah jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat dinding dada bagian bawah
Terjadinya frekuensi napas cepat, dengan frekuensi pernafasan 60 kali permenit atau lebih.

~ Bukan pneumonia

Definisi bukan pneumonia adalah jika tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah dan tidak ditemukan napas yang cepat, frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit. Disini hanya ditemukan penyakit batuk pilek biasa.



Untuk golongan umur 2 bulan - 5 tahun 

terbagi tiga klasifikasi:

* Pneumonia

Disebut pneumonia dengan kriteria:
- Pada usia 2 – 12 bulan:  jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas cepat dengan frekuensi pernafasan  50 kali per menit atau lebih.

- Pada usia 1 –  5 tahun:  jika dalam pemeriksaan fisik dengan frekuensi pernafasan 40 kali per menit atau lebih.

* Pneumonia berat

Kriteria pneumonia berat adalah jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan sesak nafas dan adanya tarikan dinding dada bagian bawah saat inspirasi.
Untuk kriteria ini, saat pemeriksaan anak harus dalam keadaan tenang (tidak rewel).

* Bukan pneumonia

Tergolong bukan pneumonia jika saat pemeriksaan penderita hanya mengalami batuk pilek biasa, tidak terjadi napas cepat, dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah.



Penyebab  ISPA

- Secara umum ISPA untuk penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus. dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik untuk kasus secara umum.

- Demikian juga pada kasus untuk balita, jarang ditemukan faringitis oleh kuman streptococcus.

- Jika ditemukan infeksi kuman streptococcus maka harus diobati dengan antibiotik penisilin (misalnya pada radang telinga akut).



Tanda dan Gejala klinis penyakit ISPA

~ Sistem respiratorik
Nafas cepat dan tak teratur, suara napas lemah, wheezing, retraksi dinding dada, napas cuping hidung, sianosis.

~ Sistem cardial
Terjadinya takikardi, bradikardi, hipertensi, hipotensi dan cardiac arrest.

~ Sistem cerebral
Sakit kepala, gelisah/bingung, papil edema, kejang, koma.

~ Sistem integumen
Banyak berkeringat.



Tanda-tanda gejala ISPA secara laboratoris

Terjadinya kondisi:
- hipoxemia
- asidosis metabolik atau asidosis respiratorik
- hiperkapnia



Cara penularan ISPA

- ISPA dapat menular terutama melalui droplet infection (percikan titik ludah)
- Saat bersin, batuk, udara yang mengandung kuman terhirup oleh orang sehat.
- Bisa juga terjadi penularan melalui kontak atau kontaminasi tangan
- Melalui sekret saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita ISPA.



Penanganan gejala ISPA

- Untuk kasus ISPA  ringan seperti batuk pilek biasa tidak memerlukan antibiotik. Gejala ini akan sembuh dengan daya tahan tubuh yang baik.

- Untuk kasus pneumonia anak-anak masih diperlukan pengobatan dengan antibiotik dengan syarat memilih antibiotik secara tepat untuk mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap beberapa golongan/jenis antibiotik yang digunakan.

- Untuk pemilihan/penggunaan obat batuk juga harus perhatikan, sesuaikan dengan jenis batuk(batuk kering atau berdahak).



Upaya untuk pencegahan penyakit ISPA

~ Mengkonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
~ Dilakukan imunisasi pada bayi dan anak-anak.
~ Menjaga kebersihan secara penuh.
~ Hindari kontak dengan penderita ISPA.



Upaya pengobatan penyakit ISPA

~ Banyak istirahat
~ Makanan bergizi yang cukup
~ Jika demam, kompres air hangat dan banyak minum
~ Pada bayi tetap berikan ASI yang cukup.
~ Gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat dan tipis
~ Bisa diberikan parasetamol.
~ Untuk hidung tersumbat (pilek) bersihkan lubang hidung.
~ Untuk kasus batuk, berikan obat batuk tradisional saja.
~ Obat batuk tradisional misalnya jeruk nipis, belimbing wuluh, madu.


Sekian, semoga uraian ini bermanfaat.