Talasemia di klasifikasikan beberapa jenis yakni Talasemia: alfa, beta, dan delta.
Talasemia alfa terjadi karena kurangnya sintesis rantai alfa globulin menyebabkan banyak rantai beta dan gamma tidak berpasangan dengan rantai alfa
Talasemia alfa terbagi beberapa jenis yaitu:
- Delesi pada empat rantai alfa (hydrops fetalis): gejala pembesaran hepar dan limpa
- Delesi pada tiga rantai alfa (HbH disease): Eritrosit mudah hancur karena dampak presipitasi pada HbH
- Delesi pada dua rantai alfa: Peningkatan HbH dan penurunan pada HbA2.
- Delesi pada satu rantai alfa (silent carrier): tiga lokus globin bisa berfungsi normal
Talasemia beta (penurunan sintesis rantai beta)
Talasemia beta terbagi beberapa tingkat: talasemia mayor, intermedia, karier.
Kasus pada Talasemia mayor adalah:
- Hb tidak diproduksi sama sekali
- Penderita akan mengalami anemia berat antara usia 3 hingga 18 bulan
- Bentuk tulang wajah berubah
- Warna kulit menjadi hitam
- Tergantung pada transfusi darah selama hidup
Penderita Talasemia mempunyai ciri fisik
- Tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol (gacies cooley)
- Dahi menonjol
- Jarak kedua mata menjauh
-Tulang keropos/lemah
Pencegahan dan pengobatan
Menjalani tes darah sebelum menikah guna mencegah terjadinya Talasemia pada keturunannya. Kita perlu test nilai hemoglobin dan profil sel darah merah. Penderita Talasemia memerlukan perawatan rutin dalam hidupnya dan memang kemungkinan untuk sembuh cukup berat karena butuh biaya yang sangat besar. Untuk menjaga kadar Hb darah yang stabil (± 12 gr/dL) perlu tranfusi darah secara teratur dan melakukan pemeriksaan ferritin serum guna mengontrol kadar zat besi.
Yang harus dihindari penderita talesemia adalah makanan yang diawetkan dengan pengasinan atau juga diasamkan dan makanan hasil fermentasi (mengandung banyak zat besi). Namun masih ada harapan untuk penderita Talasemia untuk tetap bisa bertahan yakni dengan proses transplantasi sumsum tulang belakang dan teknologi sel punca (stem cell)[6]. Namun inipun sangat sulit dan sangat beresiko dilakukan karena bisa berdampak yang fatal pula bagi pendonornya. Jika kadar kecocokan sum-sum tulang belakang lebih dari 50% kemungkinan yang terjadi adalah pendonor akan mengalami gangguan anemia parsial. Jika sebaliknya kurang dari 50% bisa menyebabkan kelumpuhan bagi pendonor.
Perawatan penderita Thalasemia
- Transfusi darah berulang dan teratur untuk menjaga sel darah merah sehat. Usia hidup sel darah merah sekitar 120 hari.
- Pada Talasemia beta intermedia perlu transfusi darah pada kondisi jika mengalami infeksi atau anemia berat.
- Untuk Thalassemia beta mayor / Anemia Cooley perlu transfusi darah setiap 2 sampai 4 minggu sekali guna menjaga jumlah hemoglobin/sel darah merah normal.
- Transfusi darah juga membawa risiko pemindahan virus / infeksi, jadi sangat perlu berhati-hati untuk mendonorkan darah pada penderita.
- Melakukan Iron Chelation Therapy. Ini diperlukan karena Hemoglobin kaya zat besi dan akan terjadi kelebihan zat besi dalam darah(penumpukan) yang bisa merusak hati, jantung dan organ lain.
- Deferoxamine (Desferal) merupakan obat cair yang diberikan di bawah kulit. Ini juga mempunyai efek samping merusak penglihatan dan pendengaran
- DIberikan Deferasirox (pil) obat oral/minum.
Namun demikian kita harus tetap berusaha untuk mencapai kesembuhan, karena Tuhan memberi seribu jalan buat orang yang selalu berjuang. Jika anda hendak membeli obat alternatif / obat herbal selain pergi ke dokter anda bisa coba hubungi alamat berikut ini, siapa tahu ini jalan keajaiban kesembuhan yang Tuhan berikan kepada umatnya.
Obat herbal Thalasemia '' jelly gamat GOLDG dan Spirulina ''
pemesanan hubungi 08129747776
Demikian uraian singkat ini tentang memahami Talasemia, gejala, pencegahan dan pengobatannya. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi informasi yang baik untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar