Minggu, 01 Juli 2012

Fungsi Organ mata dan Penyakit mata


Membahas tentang organ mata manusia dan gangguan penyakit mata yang sering terjadi. Organ mata manusia sangat vital dan untuk mencegah gangguan penyakit mata harus pahami betul faktor fungsi dan penyebabnya. Organ mata manusia dipergunakan untuk memberikan informasi pengertian visual. Organ mata akan merespon sumber cahaya yang masuk dan selanjutnya informasi ini diantar menuju ke otak untuk dicerna oleh sistem saraf manusia. Kornea bertugas menerima cahaya dari sumber cahaya yang merupakan bagian terluar dari bola mata kita. Organ mata Sklera merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih dengan ketebalan rata-rata 1 milimeter dan akan menebal menjadi 3 milimeter jika terjadi irensi otot. Selanjutnya lensa mata akan bertugas menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina mata. Lensa mata berfungsi mengatur fokus cahaya, agar cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina mata. Lensa mata akan berakomodasi dengan menebal saat benda dekat dan menipis saat objek berada posisi jauh.




 






Bagian-bagian pada organ mata

KORNEA

KORNEA adalah bagian terluar dari bola mata untuk menerima cahaya dari sumber cahaya.

SKLERA
SKLERA  adalah bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebal SKLERA kurang lebih 1 milimeter dan menebal menjadi 3 milimeter saat terjadi irensi otot.

PUPIL dan IRIS
Setelah cahaya masuk ke kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil dan disini pupil akan mengatur kuantitas cahaya yang masuk ke bagian dalam mata. Pupilpun akan mengalami proses penyesuaian terhadap cahaya yang masuk, jika cahaya gelap pupil akan melebar dan akan menyempit jika dalam cahaya terang. Lebar pupil akan dipengaruhi oleh iris yang berfungsi sebagai diafragma yang berada di sekelilingnya. Iris terlihat sebagai bagian mata yang berwarna.

LENSA MATA
Fungsi lensa mata untuk mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskan ke retina.    

RETINA (Selaput Jala)
Bagian retina peka terhadap cahaya terutama pada bintik kuning retina. Dari retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

SARAF OPTIK
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak dan diproses di otak kita

Mata manusia dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda. Bagian depan mata terdapat lapisan tembus cahaya yakni kornea, dibelakangnya terdapat iris. Iris memberi warna pada mata dan dengan bantuan otot dapat merubah ukuran secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang diterima. Iris akan membesar ketika berada di tempat gelap untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin dan ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk. Dalam sistem kerja mata ketika cahaya mengenai mata, maka terbentuk sinyal saraf dan dikirimkan ke otak, memberikan informasi tentang keberadaan dan kekuatan cahaya. Kemudian otak akan mengirim kembali sinyal tersebut dan memerintahkan otot disekitar iris untuk menyesuaikan mengerut atau membesar. Bagian lensa mata bertugas memfokuskan cahaya yang masuk pada lapisan retina (di bagian belakang mata). Cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat difokuskan ke retina melalui otot-otot disekeliling lensa. Dalam sel retina terdapat sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya, maka molekul ini akan berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain (rhodopsin) yang saling berikatan kuat.

Rhodopsin berubah bentuk dan memungkinkan berikatan dengan protein lain yaitu transdusin. Penyatuan ini selanjutnya diikuti gabungan satu molekul lain bernama GTP, sehingga rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu. Senyawa bernama GTP telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase. Bentuk molekul yang dihasilkan akan membuat suatu mekanisme yang akan memulai suatu reaksi kimia dalam sel. Mekanisme yang terjadi akan menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik dan selanjutnya akan merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Bayangan yang mengenai mata berwujud seperti foton cahaya meneruskan prosesnya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal akan membawa informasi visual objek di luar mata. dan agar mata dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina, maka proses ini diteruskan di otak kita untuk di analisa di pusat penglihatan pada otak. Sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain, tetapi ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan yang ada. Serangkaian mekanisme rumit terjadi dimana energi listrik diubah menjadi energi kimia tanpa menghilangkan informasi yang sedang dibawa. Informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain. Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini akan diubah kembali menjadi sinyal listrik dan berlanjut ke tempat titik sambungan lainnya. Sinyal akan mencapai pusat penglihatan pada otak. Sinyal informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan sehingga dapat terlihat objek yang ada. Untuk semua rentetan proses ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.


Gangguan pada mata:

Miopi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh, dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.

Hipermetropi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dan dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.

Presbiopi
Tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun jauh.Dibantu dengan kacamata berlensa rangkap.

Kerabunan dan kebutaan
Buta bisa diakibatkan keturunan / kecelakaan. Rabun hanya dapat melihat dengan samar-samar.     * Buta warna
     
Buta warna
Sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Sebagian besar Buta warna merupakan penyakit turunan.

Katarak
Lensa mata menjadi buram / keruh karena penebalan Lensa Mata ( banyak terjadi pada orang lanjut usia ).

Astigmatisme
Lengkung - lengkung permukaan bias mata tidak teratur yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif



Gangguan lain pada mata:

Mata menonjol bisa terjadi karena kelainan kelenjar gondok. Tumor paru, payudara, kelenjar getah bening juga bisa berpengaruh terhadap gangguan pergerakan bola mata (penderita seperti berpenglihatan ganda).

 Kelainan kelopak mata:
 Kelopak mata menurun : terjadi kelainan saraf, atau kencing manis, ketuaan.
 Kelopak mata tidak bisa menutup rapat : kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor.
 Kelopak mata bengkak : gangguan ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis.
 Kelopak mata tidak dapat berkedip : lepra
 Kelopak mata berkedip secara berlebihan : kelainan saraf/ otak.

Mata juling : gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, gondok.

Mata merah : cacingan, TBC, alergi debu / makanan, alergi obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor. Disertai nyeri hebat : rematik, sifilis, sarkoidosis, lupus, kencing manis (nyeri saat dibuka diwaktu bangun)

Kornea kering dan selaput lendir menebal : kekurangan vitamin A.

Lingkaran putih disekeliling kornea usia muda
:  kolesterol tinggi.

Katarak pada usia dini (dibawah usia 60 tahun)
Terjadi akibat kencing manis. Ibu hamil yang tekena campak juga dapat menyebabkan anak lahir katarak. Demikian info Organ mata / Gangguan Penyakit mata.










 

5 komentar:

Hon Book Store mengatakan...

45 Penyakit Mata, Berbagai Jenis Penyakit Dan Kelainan Pada Mata, Lengkap Dengan Pencegahan Dan Penanganannya


http://www.honbookstore.com/2017/02/45-penyakit-mata-berbagai-jenis.html

Frischa Kevin mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Paijo mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
chaelinsugar mengatakan...

good site for playing casino online : ion casino

Venna mengatakan...

http://bolasbobets88.com/
https://slot39apk.com/
https://idnplaylobby.com/
https://idnplayuangasli.com/
https://idnplayceme.net/
https://idnapk.net/