Rabu, 21 Maret 2012

Puisi Religius Sujud Dalam Tuhan


Kupersembahkan '' Puisi Religius Sujud Dalam Tuhan '' untuk sahabatku semua. Puisi Religius karya: Adhi Jaka Wahana, semoga kan menjadi pengingat bagi kita tuk senantiasa bersujud dan mohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita sadar kita kecil dihadapan-Nya. Kebesarannya meliputi apa yang ada di langit dan dibumi. Inilah persembahan saya Puisi Religius Sujud Dalam Tuhan ''




TUHAN


Tuhan
Aku tak sanggup berdiri di bumimu
Telapakku kotor di antara debumu
Di tengah malam tak ada tangis penebus dosaku

Tuhan
Aku tak sanggup memandang rumahmu
Berkilau cahaya dari jutaan doa
Namun sayang tak ada aku di antara mereka

Tuhan
Aku tak sanggup menyebutmu
Kalammu begitu amatlah luas
Lidahpun tak mampu mendefinisikanmu

Tuhan
Ampuni aku
Dalam bijak
Dan kuasamu

______________________
Karya: Joko Jabrik




MANAKAH KITA


Kita terlena
Dalam gemang dunia
Sepercik air di pucuk jari
Menyapu muka diujung kaki

Kita terbuang
Dalam picik dunia
Sepekan biasa tak tertunduk
Apalagi simpu dalam duduk

Kita kembali
Dalam siap atau tak sama sekali
Bening putih dalam aura kesujudan
Atau gelap musam dalam kehinaan

______________________
Karya: Joko Jabrik




JERIT HATI

Alam spata kataku
Yang tak bertuah
Melarut hanyut
Terbawa bah

Bermuara biru
Yang tak berkeruh
Kecil dalam ombang ambing
Kian kebingungan

Ucapku
Yang tak bertaji
Meski mengerang lantang
Dalam kepeka'an

______________________
Karya: Joko Jabrik

Kata-kata Penulis
Puisi  JERIT HATI  menggambarkan betapa tak berarti dan bingungnya akan yang ia alami dan tak ada yang peduli meskipun ia teriak begitu lantangnya.




MANUSIA TAK PUNYA KUASA

Sejenak
Aku terpaku
Hanya dengan derasnya hujan
Telah ciut nyaliku

Sejenak
Aku tergugah
Hanya dengan gelapnya malam
Rasa takut menyelimutiku

Raja siang raja malam
Silih berganti
Siang membawa terik
Malam hadirkan bintang

Apa yang engkau sombongkan ?
Kurang satu tlah tersendat nafasmu
Ini bentangNYA
Ini milikNYA

Kuasamu hanya
Sebatas lidah,  dan
Hanya berakhir urung''
Kala badan menyatu tanah

______________________
Karya: Joko Jabrik





 MASA

Masa..
Bagian kumpulan waktu
Tak sesederhana itu
Setip saat
Sebenarnya khiqmat
Timbulkan takjub
Ada terdapat dalam kitab

Gulirnya..
Dari nol detik
Hingga jauh di sebut masa
Dalam bersama
Tumbuh hidup mati ber'awang

Gelap terang..
Muda dan menjadi tua dalam ucapan kita
Tak sederhana hanya sebutan masa
Terhubung..
Terhubung dengan satu kehendak

Menggulir, ber-revolusi
Rotasi..
Tak sekedar bumi, bulan dan matahari
Mungkin
Terjadi milyaran kumpulan Bima-sakti
Menggulung menjadi
Sebuah kata
Masa...!

Kita tahu
Hanya sebatas itu
Sedikit-lebih
Banyak-kurang
Hingga..
Kita terbawa masa
Nan bersama
Ditandai fajar
Dan condongnya Matahari

Hingga
Terdapat dalam kitab
Sumpah..
Demi masa
Yang tak berasa
Melewati..
Melintasi..
Dari bayi, menjadi muda
Dan tua, akhir...mati

Menjauh
Jadi sejarah
Hingga hilang
Dari ingatan kepala
Juga tulis dan prasasti
Ditelan hebatnya masa
Yang sebenarnya tak se-sederhana itu saja

______________________
Karya: Joko Jabrik


Deskripsi:
Penulis mencoba menggambarkan tentang apa yang ia rasakan, dalam suatu rentetan hebatnya suatu masa/waktu yang melewati kita, antara alam semesta, manusia dan TUHAN sang pencipta. Terima-kasih untuk sahabat semua yang telah berkenan membaca tulisan ini.





KUASA TUHAN DALAM KALAMNYA

Demi Tuhan!
Penguasa semua alam
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya mengikuti laju pena dalam kekaguman
Dalam semua milik kebesaran-Nya

Demi Rasul dan Nabi-nabiku
Pembawa berkah lewat rissalah
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya ingin menggugah hati yang masih lesu

Demi kitabku
Lautan kata yang begitu nyata
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya sedikit orang yang menggenggam akan isi-isimu
Seluas alam dan telunjuk ilmu-ilmu-Mu

______________________
Karya: Joko Jabrik





SEMPURNA


Ini jiwa
Hati
Naluri tingkat tinggi
Tak ada puas tak takut mati

Ini jiwa
Berkasta
Berpeluk harta tak berasa
Bergelimang tantang tak takut regang

Ini jiwa
Berisi
Cekung hati meski sempurna dunia
Memiliki namun yakin bukan pula keabadian

Ini jiwa
Ini hati jadi naluri
Fase rasa yang berbeda
Dengan kebanyakan di antara mereka

Ini jiwa
Yang tak kuasa
Bertumpu lalu dalam kekosongan
Di ujung maut jadi jemput, awal bertemu sempurna keabadiannya

______________________
Karya: Joko Jabrik

PUISI berikutnya , info tips/Gadget




2 komentar:

dhlondhenk mengatakan...

kumpulan puisi yang bagus gan,membalas kunjungan dan perkenalan dari agan,salam persahabatan di pagi menjelang siang

huddatorres mengatakan...

agi hari bunyi sirene
Pukul enam tepat
Serentak serangan
Pecah.
Mencekam seluruh penjuru Jogjakarta
Terkepung semangat patriotis
Membuka mata
Dunia.
Telah lama semua terancang
Gagasan jajaran militer
Intruksi panglima
Tertinggi.
Membara darah kesatria Bangsa
Lumat tentara Belanda
Pukul mundur
Penjajah.

Puisi Pahlawan Kemerdekaan indonesia